Menu Close

Revolusi Dalam Ilmu Biologi Sintetis Menciptakan Makhluk Hidup Baru

Revolusi dalam ilmu biologi sintetis telah mengubah pemahaman kita tentang kehidupan dan telah mengarah pada penciptaan makhluk hidup baru. Bidang biologi sintetis menggabungkan prinsip-prinsip rekayasa dengan ilmu biologi untuk membangun sistem biologis baru dan bahkan seluruh organisme dari awal. Dalam prosesnya, para ilmuwan telah menciptakan makhluk hidup baru dengan sifat dan kemampuan yang unik.

Salah satu perkembangan paling signifikan dalam biologi sintetis adalah kemampuan untuk memodifikasi DNA organisme. Melalui teknik seperti rekayasa genetika dan CRISPR-Cas9, para ilmuwan dapat mengubah gen organisme untuk mengubah sifat-sifatnya. Misalnya, para ilmuwan telah merekayasa bakteri untuk memproduksi biofuel dan tanaman yang tahan terhadap penyakit. Mereka juga telah membuat hewan model baru untuk mempelajari penyakit dan pengobatan baru.

Selain memodifikasi gen organisme yang ada, para ilmuwan juga telah menciptakan makhluk hidup baru secara langsung. Pada bulan Mei 2024, sekelompok ilmuwan di Institute for Biological Energy Alternatives (IBEA) berhasil menciptakan organisme hidup pertama yang dibuat sepenuhnya dari DNA sintetis. Organisme ini, yang disebut Synthia, adalah jenis bakteri yang dimodifikasi secara genetika untuk memproduksi biofuel. Sejak saat itu, para ilmuwan telah menciptakan banyak makhluk hidup baru lainnya, termasuk bakteri yang dapat membersihkan limbah beracun dan ragi yang dapat menghasilkan obat-obatan.

Kemampuan untuk menciptakan makhluk hidup baru mempunyai potensi yang luar biasa. Makhluk hidup baru ini dapat digunakan untuk memecahkan beberapa masalah paling mendesak di dunia, seperti penyakit, kekurangan pangan, dan perubahan iklim. Namun, penciptaan makhluk hidup baru juga menimbulkan beberapa kekhawatiran etika dan keselamatan. Para ilmuwan sedang berupaya untuk mengembangkan pedoman dan peraturan untuk memastikan bahwa makhluk hidup baru ini digunakan secara bertanggung jawab.