Menu Close

Pengembangan Teknologi Pemanen Energi Laut Mengoptimalkan Potensi Energi Laut

Pengembangan Teknologi Pemanen Energi Laut Mengoptimalkan Potensi Energi Laut

Energi laut merupakan sumber energi terbarukan yang sangat potensial. Potensi energi laut global diperkirakan mencapai 200.000 terawatt-jam per tahun, yang jauh lebih besar daripada potensi energi matahari dan angin. Namun, hingga saat ini, pemanfaatan energi laut masih sangat terbatas.

Salah satu tantangan terbesar dalam pemanfaatan energi laut adalah teknologi pemanenan energi laut yang masih belum matang. Teknologi pemanenan energi laut yang ada saat ini masih mahal, tidak efisien, dan tidak dapat diandalkan. Hal ini membuat energi laut menjadi tidak kompetitif dibandingkan dengan sumber energi lain.

Untuk mengatasi tantangan tersebut, diperlukan pengembangan teknologi pemanenan energi laut yang lebih maju. Teknologi pemanenan energi laut yang baru harus lebih murah, lebih efisien, dan lebih dapat diandalkan. Dengan demikian, energi laut dapat menjadi sumber energi yang kompetitif dan dapat dimanfaatkan secara luas.

Pengembangan teknologi pemanenan energi laut sedang dilakukan di berbagai negara. Beberapa negara yang paling aktif dalam pengembangan teknologi ini adalah Inggris, Prancis, Jepang, dan Amerika Serikat. Di Indonesia sendiri, pengembangan teknologi pemanenan energi laut masih dalam tahap awal. Namun, beberapa lembaga penelitian dan perusahaan swasta telah mulai melakukan penelitian dan pengembangan teknologi ini.

Pemerintah Indonesia telah menyatakan dukungannya terhadap pengembangan teknologi pemanenan energi laut. Pada tahun 2024, pemerintah Indonesia menerbitkan Rencana Umum Energi Nasional (RUEN) yang menargetkan bauran energi terbarukan sebesar 23% pada tahun 2024. Energi laut merupakan salah satu sumber energi terbarukan yang termasuk dalam target tersebut.

Dengan dukungan pemerintah dan partisipasi aktif dari lembaga penelitian dan perusahaan swasta, diharapkan pengembangan teknologi pemanenan energi laut di Indonesia dapat berjalan dengan cepat. Dengan demikian, Indonesia dapat memanfaatkan potensi energi laut yang sangat besar untuk memenuhi kebutuhan energi nasional.

Berikut adalah beberapa contoh teknologi pemanenan energi laut yang sedang dikembangkan:

  • Offshore wind turbine: Turbin angin lepas pantai memanfaatkan angin yang bertiup di atas permukaan laut untuk menghasilkan energi listrik. Turbin angin lepas pantai biasanya dipasang di laut dangkal, dengan kedalaman air tidak lebih dari 50 meter.
  • Wave energy converter: Konverter energi gelombang laut memanfaatkan energi yang terkandung dalam gelombang laut untuk menghasilkan energi listrik. Konverter energi gelombang laut biasanya dipasang di laut lepas, dengan kedalaman air lebih dari 50 meter.
  • Tidal energy converter: Konverter energi pasang surut memanfaatkan energi yang terkandung dalam pasang surut air laut untuk menghasilkan energi listrik. Konverter energi pasang surut biasanya dipasang di muara sungai atau di sepanjang pantai.